JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menandai momen penting bagi TNI Angkatan Udara dengan menyerahkan pesawat angkut berat Airbus A400M.
Penyerahan dilakukan secara simbolik di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang menampilkan prosesi penuh makna. Dalam upacara tersebut, Prabowo membuka tirai logo pesawat bertanda Skadron Udara 31 sambil mengucapkan doa.
Selanjutnya, ia menyiramkan air kembang dari kendi berwarna kuning emas ke roda pesawat sebagai bentuk tradisi simbolis untuk keselamatan dan keberhasilan operasional.
Kunci pesawat secara simbolik diserahkan dari Presiden Prabowo ke Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, kemudian diteruskan ke Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Prosesi ini menegaskan resmi bergabungnya A400M dalam armada TNI AU. Kehadiran pesawat ini diharapkan meningkatkan kapasitas transportasi strategis, baik untuk operasi militer maupun bantuan kemanusiaan di berbagai medan yang menantang.
Inspeksi dan Koordinasi di Dalam Pesawat
Setelah prosesi simbolik, Presiden Prabowo didampingi sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Pertahanan, Menteri Sekretaris Negara, dan Panglima TNI, memasuki kabin pesawat untuk meninjau fasilitas dan interiornya.
Di dalam, Kepala Negara mengecek perlengkapan pesawat dan memberikan arahan kepada KSAU terkait penggunaan dan pemeliharaan armada baru ini.
Selain itu, Prabowo sempat berdiskusi dengan perwakilan Airbus dan pihak Pemerintah Prancis. Pertemuan ini menjadi kesempatan untuk memastikan kesiapan operasional A400M sesuai standar internasional.
Pemeriksaan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat kemampuan TNI AU melalui pengadaan pesawat modern yang dapat mendukung misi strategis dan kemanusiaan.
Spesifikasi dan Keunggulan Airbus A400M
Airbus A400M adalah pesawat transport militer dengan kapasitas maksimum angkut hingga 37 ton. Ruang kargo seluas 340 meter kubik dengan area 4x4 meter memungkinkan pengangkutan berbagai jenis peralatan militer dan logistik bantuan.
Pesawat ini mampu terbang hingga ketinggian 40.000 kaki dengan kecepatan maksimum 0,72 Mach.
Keunggulan A400M tidak hanya terletak pada kapasitas dan kecepatan. Empat mesin turbopropnya memungkinkan operasional di landasan pendek atau tidak rata, serta 12 roda landing gear mendistribusikan beban dengan stabil.
Tangki bahan bakar 51 ton membuat A400M mampu menempuh jarak jauh dan melaksanakan misi dengan durasi lama, baik dalam konteks militer maupun operasi kemanusiaan. Pesawat ini diharapkan mendukung fleksibilitas TNI AU menghadapi situasi darurat, termasuk evakuasi dan bantuan bencana.
Dampak dan Harapan Penguatan TNI AU
Hadirnya Airbus A400M menjadi tonggak baru bagi kemampuan logistik dan mobilitas TNI AU. Selain penguatan militer, pesawat ini juga diharapkan memperkuat peran Indonesia dalam misi kemanusiaan, misalnya pengiriman bantuan ke daerah terdampak bencana atau misi evakuasi luar negeri.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa keberadaan armada baru ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan udara dan kesiapsiagaan TNI.
Armada ini sekaligus menjadi simbol modernisasi alutsista yang berkelanjutan, menghadirkan teknologi mutakhir, efisiensi operasional, dan kesiapan dalam menghadapi berbagai skenario, baik di dalam maupun luar negeri.
Dengan Airbus A400M, TNI AU kini memiliki kemampuan transportasi strategis yang lebih besar, lebih cepat, dan lebih fleksibel. Penguatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas militer, tetapi juga memberi manfaat luas bagi kegiatan kemanusiaan, tanggap darurat, dan penguatan pertahanan nasional secara keseluruhan.