Apa Itu Interview: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya

Sabtu, 08 November 2025 | 12:35:33 WIB
apa itu interview kerja

Jakarta - Apa itu interview kerja? Secara sederhana, interview adalah proses tanya jawab antara pewawancara dan calon peserta, di mana pewawancara menilai kemampuan, pengalaman, dan kecocokan kandidat. 

Dalam konteks kerja, tahap ini menjadi momen penting untuk menilai apakah kandidat sesuai dengan posisi yang ditawarkan. 

Sebagai pelamar, kamu akan menghadapi berbagai pertanyaan dari pihak perusahaan yang dirancang untuk menggali keterampilan, pengalaman, serta kepribadianmu. 

Dengan memahami proses ini, kamu bisa lebih siap dan percaya diri saat menghadapi sesi wawancara. 

Penjelasan lebih mendalam mengenai jenis-jenis interview dan manfaatnya dapat membantu kamu menyiapkan strategi terbaik untuk sukses. Inilah pentingnya memahami apa itu interview kerja.

Apa Itu Interview?

Secara umum, wawancara merupakan aktivitas pertukaran tanya jawab antara dua pihak atau lebih. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber melalui pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. 

Selama proses ini, pewawancara menanyakan hal-hal terkait pengalaman, pengetahuan, atau pandangan narasumber, sementara narasumber merespons dengan jawaban yang relevan.

Wawancara dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, maupun secara daring menggunakan berbagai platform komunikasi digital. 

Metode ini diterapkan dalam berbagai situasi, seperti rekrutmen untuk menilai kandidat pekerjaan, penelitian untuk mengumpulkan data primer, maupun media yang ingin mendapatkan informasi dari sosok tertentu.

Jenis-Jenis Interview Menurut Morgan McKinley

Ada berbagai bentuk wawancara yang disesuaikan dengan tujuan dan konteks penggunaannya. 

Menurut Morgan McKinley, beberapa tipe yang penting untuk dipahami mencakup wawancara grup, wawancara perilaku, wawancara penelitian, wawancara berbasis kompetensi, hingga wawancara panel. 

Pemahaman terhadap tipe-tipe ini membantu proses wawancara berjalan lebih efisien dan menghasilkan informasi yang relevan. Berikut penjelasan masing-masing:

1. Wawancara Grup
Pada wawancara grup, pewawancara menanyakan pertanyaan kepada beberapa narasumber sekaligus. 

Pertanyaannya umumnya bersifat umum atau membahas isu-isu penting yang relevan secara luas. 

Contohnya sering terlihat pada acara televisi yang menghadirkan beberapa tamu sekaligus.

2. Wawancara Perilaku
Wawancara perilaku bertujuan untuk menilai cara seseorang merespons atau mengatasi masalah tertentu. 

Jenis ini membantu memprediksi kinerja dan karakter kandidat saat bekerja di posisi tertentu. Pertanyaan yang diajukan biasanya meliputi:

  • Bagaimana Anda bekerja sama dengan tim?
  • Apa yang akan dilakukan jika terjadi konflik antar rekan kerja?
  • Ceritakan pengalaman saat merasa stres dan bagaimana cara mengatasinya.

3. Wawancara Makan Siang
Wawancara makan siang dilakukan sambil menikmati hidangan. Tujuannya menilai sopan santun dan kemampuan berinteraksi kandidat, terutama jika posisi yang dilamar melibatkan peran delegasi, negosiator, atau pekerjaan yang berhubungan langsung dengan klien.

4. Wawancara Video atau Jarak Jauh
Wawancara jenis ini dilakukan melalui media video atau platform online, tanpa tatap muka langsung. 

Metode ini digunakan ketika jarak menjadi kendala, baik antar kota, provinsi, pulau, maupun negara, atau saat informasi dibutuhkan segera dan tidak memungkinkan pertemuan langsung.

5. Wawancara Berbasis Kompetensi
Berbeda dengan tipe wawancara yang menilai sopan santun, wawancara berbasis kompetensi fokus pada kemampuan dan keterampilan lunak kandidat. 

Karena tujuannya menilai kemampuan profesional dan potensi kerja, jenis ini sering diterapkan dalam seleksi karyawan. 

Untuk memahami prosesnya lebih dalam dan persiapan yang dibutuhkan, kamu bisa mempelajari beberapa materi tambahan, seperti:

  • Bias dalam proses wawancara
  • Strategi lolos wawancara
  • Cara sukses menghadapi wawancara untuk bidang yang diinginkan
  • Tips lolos wawancara kerja pertama kali

6. Wawancara Tekanan
Wawancara ini dirancang untuk mengevaluasi bagaimana kandidat menghadapi situasi penuh tekanan, baik di lingkungan kerja, sosial, maupun konteks lain yang spesifik. 

Pertanyaan cenderung menimbulkan stres atau emosional, termasuk pertanyaan jebakan, sehingga diperlukan fokus dan kesiapan mental yang tinggi.

7. Wawancara Studi Kasus
Dalam wawancara studi kasus, kandidat diberikan skenario atau masalah tertentu yang mungkin terjadi di tempat kerja. 

Tugasnya adalah menganalisis dan menyarankan solusi. Penilaian lebih menekankan pada logika, pola pikir, dan pendekatan kandidat, bukan hanya pada jawaban yang benar. Contoh pertanyaannya meliputi:

  • Bagaimana menangani perusahaan pesaing terkait merek yang mirip?
  • Strategi apa yang akan kamu lakukan jika membuka cabang baru di daerah yang belum mengenal produk kamu?

8. Wawancara Panel
Dalam wawancara panel, kandidat menghadapi beberapa pewawancara sekaligus. Tujuannya adalah menghasilkan evaluasi yang lebih objektif, karena keputusan tidak hanya bergantung pada satu orang, melainkan konsensus dari beberapa pihak.

Tujuan Interview atau Wawancara

Penyelenggaraan wawancara memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

  • Memperoleh data yang lebih tepat dan memverifikasi kebenaran informasi yang sebelumnya diberikan. Contohnya, rincian yang tercantum di CV biasanya diperiksa ulang saat seleksi kerja.
  • Mencegah kesalahan informasi atau data yang tidak konsisten, sekaligus menambahkan detail tambahan yang mendukung informasi yang sudah ada.
  • Menelusuri potensi dan sudut pandang lain dari narasumber yang mungkin belum tersampaikan dengan jelas.
  • Menilai kejujuran serta ketepatan informasi, termasuk memahami karakter dan sifat narasumber.
  • Menentukan sejauh mana kandidat sesuai dengan posisi yang dilamar, khususnya dalam proses seleksi kerja.

Apa Itu Interview Kerja?

Sekarang kita fokus pada apa itu interview kerja. Interview kerja adalah pertemuan antara perwakilan perusahaan dan pelamar untuk berdiskusi dan saling bertanya jawab, dengan tujuan menilai apakah kandidat cocok untuk posisi yang dilamar. 

Proses ini tidak hanya membantu pihak perusahaan menilai kualifikasi, tetapi juga memberi kesempatan bagi pelamar untuk memahami pekerjaan, manfaat, dan kesesuaian posisi. 

Jika kedua pihak merasa cocok, tahap berikutnya bisa dilanjutkan. Namun, pelamar tetap memiliki hak untuk menilai tawaran, melakukan negosiasi, atau menolak jika dirasa tidak sesuai dengan harapan.

Pertanyaan Interview Kerja yang Sering diajukan 

Berikut beberapa pertanyaan yang kerap muncul dalam proses wawancara kerja, baik dari HRD maupun pihak pengguna, beserta maksud di baliknya:

1. Ceritakan tentang diri Anda
Pewawancara ingin memahami latar belakang Anda secara menyeluruh, termasuk pendidikan, pengalaman profesional, dan keahlian yang dimiliki.

2. Mengapa Anda melamar posisi ini?
Pertanyaan ini untuk menilai motivasi dan pemahaman Anda terhadap perusahaan serta posisi yang dituju.

3. Apa kelebihan dan kekurangan Anda?
Tujuannya adalah melihat sejauh mana Anda mengenali kekuatan diri sendiri dan area yang masih perlu diperbaiki atau dikembangkan.

4. Bagaimana cara Anda menghadapi tekanan atau tantangan di pekerjaan?
Pertanyaan ini menilai kemampuan Anda dalam menangani situasi sulit atau penuh tekanan.

5. Ceritakan pengalaman Anda dalam menyelesaikan konflik tim
Pewawancara ingin mendapatkan contoh nyata tentang kemampuan Anda bekerja sama, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah.

6. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?
Pertanyaan ini menguji sejauh mana persiapan Anda dalam memahami visi, misi, dan aktivitas perusahaan.

7. Mengapa kami harus memilih Anda?
Tujuannya adalah mencari tahu apa yang membuat Anda menonjol dibanding kandidat lain atau lebih cocok untuk posisi tersebut.

8. Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun ke depan?
Pertanyaan ini menilai visi jangka panjang serta komitmen Anda terhadap pengembangan karier.

9. Ceritakan proyek atau pencapaian yang paling membanggakan
Pewawancara ingin mendengar contoh keberhasilan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.

10. Berapa ekspektasi gaji Anda?
Tujuannya untuk memastikan kesesuaian harapan Anda dengan kemampuan finansial perusahaan.

Sebelum menghadapi wawancara, penting untuk menyiapkan jawaban yang jujur, relevan, dan ringkas. Berikan contoh konkret dari pengalaman nyata agar jawaban lebih meyakinkan.

Sebagai penutup, memahami apa itu interview kerja membantu kamu lebih siap menghadapi pertanyaan, menilai perusahaan, dan menunjukkan kemampuan terbaikmu.

Terkini