JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menghadirkan pasokan gas bumi ke Wisma Atlet Jakarta Utara, langkah yang menegaskan komitmen perusahaan dalam memperluas pemanfaatan energi bersih di kawasan perkotaan.
Direktur Utama PGN, Arief Kurnia Risdianto, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari penugasan Holding Migas Pertamina untuk menyediakan jargas di wisma yang kini difungsikan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.
“Dengan adanya jargas, penghuni Wisma Atlet dapat menikmati energi yang lebih praktis, aman, dan ramah lingkungan,” jelas Arief.
Penyaluran dilakukan bertahap, dimulai dari 1.932 Sambungan Rumah (SR) di Unit C Pademangan, kemudian 4.608 SR di Unit D Kemayoran, sehingga total unit mencapai 6.540 SR. Rusun Kemayoran menjadi salah satu rusun dengan pengguna jargas terbanyak di Jakarta.
Langkah ini juga merupakan wujud perluasan layanan PGN untuk meningkatkan kualitas hidup perkotaan melalui pemanfaatan gas bumi yang lebih luas.
Sejauh ini, PGN telah melayani 13 rusun di Jakarta dengan total 7.170 SR, mencakup berbagai wilayah seperti Cengkareng, Tanah Abang, Klender, Pulogadung, hingga Rusunawa Sukapura.
Distribusi Gas di Seluruh Jakarta
Program jargas PGN tersebar di beberapa wilayah, dengan rincian: Jakarta Pusat 2.732 SR, Jakarta Timur 1.771 SR, Jakarta Barat 1.737 SR, dan Jakarta Utara 930 SR.
Rusun Kemayoran menjadi yang terbesar dengan 1.555 SR, diikuti Cengkareng 1.314 SR, dan Klender 1.079 SR. Arief menegaskan bahwa PGN berkomitmen menjalankan program ini secara berkelanjutan sebagai amanah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Selain memperluas jargas, PGN terus melakukan inovasi dalam pengelolaan distribusi gas bumi, menjadikan perusahaan sebagai pemilik dan pengelola jaringan distribusi gas bumi terbesar di Indonesia. Layanan ini juga diharapkan meningkatkan kenyamanan dan efisiensi energi bagi masyarakat perkotaan, khususnya penghuni rusun.
Kinerja Keuangan PGN Triwulan III/2025
Di sisi keuangan, PGN mencatat pendapatan USD 2,92 miliar hingga September 2025, meningkat 3,77% dari USD 2,81 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Meski demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 9,67% menjadi USD 237,89 juta dari USD 263,38 juta. Penurunan laba ini dipengaruhi kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 8,58%, menjadi USD 2,42 miliar dari USD 2,22 miliar.
Laba bruto menurun 14,4% menjadi USD 502,17 juta, sementara beban umum dan administrasi berhasil ditekan menjadi USD 122,79 juta dari USD 143,91 juta.
Pendapatan lain-lain naik menjadi USD 22,90 juta dari USD 18,62 juta, dan beban lain-lain turun menjadi USD 19,18 juta dari USD 46,26 juta. Hal ini mencerminkan upaya PGN menjaga efisiensi di tengah kenaikan biaya operasional.
Laba Operasi dan Kinerja Ventura
Laba operasi PGN menurun 7,84% menjadi USD 383,08 juta dari USD 415,69 juta. Namun, pendapatan dari ventura bersama meningkat menjadi USD 62,13 juta dari USD 56,93 juta. Pendapatan keuangan juga naik menjadi USD 50,95 juta dari USD 43,94 juta, sementara beban keuangan menurun menjadi USD 49,35 juta dari USD 61,43 juta.
Perusahaan mengalami rugi kurs USD 15,35 juta dibandingkan untung USD 13,02 juta tahun sebelumnya. Meski begitu, kinerja ventura dan pendapatan keuangan yang meningkat menunjukkan bahwa PGN tetap memiliki fondasi kuat untuk ekspansi jaringan gas dan optimalisasi aset.
Secara keseluruhan, PGN menegaskan komitmen untuk memperluas jargas di seluruh Jakarta, meningkatkan kualitas layanan, dan tetap menjaga efisiensi operasional di tengah tantangan keuangan.
Perusahaan berfokus pada penguatan jaringan distribusi gas bumi, pemanfaatan aset yang lebih luas, dan pelayanan optimal bagi masyarakat.