Bank BJB

Perluasan Akses Keuangan Bank BJB Untuk Pemberdayaan Perempuan

Perluasan Akses Keuangan Bank BJB Untuk Pemberdayaan Perempuan
Perluasan Akses Keuangan Bank BJB Untuk Pemberdayaan Perempuan

JAKARTA - PT Bank Jabar Banten Tbk. (Bank BJB) terus memperkuat perannya dalam mendorong akses keuangan bagi kelompok perempuan dan pekerja migran. 

Inisiatif ini sejalan dengan target inklusi keuangan nasional yang ingin dicapai sebesar 93% pada 2029.

Upaya tersebut diwujudkan melalui program edukasi keuangan dan layanan yang inklusif, yang memungkinkan masyarakat, terutama perempuan, memahami pengelolaan keuangan produktif. 

Bank BJB menunjukkan komitmen ini melalui keterlibatan aktif pada kegiatan Diseminasi Data Nasional Terpilah Gender (DNTG) dan Inovasi Layanan Inklusi Perempuan yang digelar di Universitas Swadaya Gunung Jati, Kota Cirebon.

Dalam acara tersebut, Bank BJB menerima apresiasi dari Kemenko Perekonomian untuk kategori Edukasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Perempuan, menegaskan kontribusi lembaga ini dalam meningkatkan literasi keuangan perempuan migran dari tahap calon hingga purna migran.

Pemimpin Bank BJB Kantor Cabang Cirebon, Ofik Taufik Robiyana, menekankan bahwa edukasi keuangan menjadi pilar penting dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan dan pendampingan, PMI diarahkan untuk memahami pengelolaan keuangan agar mampu membangun usaha mandiri setelah kembali ke daerah asal.

Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan literasi, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi bagi perempuan dan pekerja migran yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal di sejumlah daerah.

Program PESAT dan Layanan Keuangan Inklusif

Bank BJB melangkah lebih jauh melalui inisiatif PESAT (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu), yang menghadirkan pelatihan kewirausahaan dan literasi digital bagi perempuan dan pekerja migran.

Program ini bertujuan menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. Selain edukasi, bank menyediakan berbagai layanan finansial yang ramah bagi PMI dan keluarga mereka, seperti tabungan khusus, layanan DPLK BJB SIAP, transaksi luar negeri, pembiayaan usaha produktif, serta platform digital DIGI Bank BJB.

Pendekatan ini mengintegrasikan layanan konvensional dan digital agar lebih luas jangkauannya. Melalui kombinasi ini, masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh oleh sektor perbankan kini dapat mengakses layanan keuangan secara lebih mudah.

Hal ini memperkuat inklusi finansial di level akar rumput, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pemerataan kesempatan ekonomi.

Sinergi dengan Pemerintah dan Lembaga Mitra

Upaya Bank BJB didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga mitra seperti Bank Syariah Indonesia, PNM, Pegadaian Syariah, Mercy Corps Indonesia, dan World Woman Bank.

Sinergi ini bertujuan memperkuat pemberdayaan ekonomi perempuan melalui jejaring yang kolaboratif. Asisten Deputi Peningkatan Inklusi Keuangan Kemenko Perekonomian, Erdiriyo, menilai inisiatif Bank BJB sejalan dengan agenda nasional pembangunan ekonomi inklusif.

"Inklusi keuangan yang responsif gender dipandang sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi berkeadilan, terutama di daerah dengan kontribusi besar tenaga migran," ujar Erdiriyo.

Peningkatan literasi keuangan menjadi strategi utama Bank BJB dalam memperluas akses layanan perbankan, sehingga perempuan dan pekerja migran memperoleh kemampuan untuk mengelola keuangan secara mandiri dan produktif.

Dampak Program terhadap Pemberdayaan Ekonomi

Corporate Secretary Bank BJB, Herfinia, menegaskan bahwa inklusi keuangan yang merata berperan besar dalam ketahanan ekonomi nasional.

Menurutnya, akses keuangan bukan sekadar layanan perbankan, tetapi juga pemerataan kesempatan bagi individu untuk memperkuat daya tahan ekonomi. 

Bank BJB mengedepankan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam bisnisnya, dengan program edukasi dan layanan untuk perempuan serta PMI sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Melalui pengembangan literasi dan akses keuangan, Bank BJB menjadikan inklusi finansial sebagai instrumen utama pemberdayaan ekonomi. Program ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperkuat fondasi ekonomi rakyat, serta menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan berkeadilan.

Dengan pengakuan dari pemerintah, Bank BJB semakin menegaskan posisinya sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi inklusif, di mana perempuan dan pekerja migran menjadi salah satu fokus utama pengembangan kapasitas finansial mereka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index