JAKARTA - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mencatat pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025. 

Pendapatan konsolidasian tercatat mencapai Rp2,9 triliun, meningkat 20,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,4 triliun. 

Kontributor utama pertumbuhan berasal dari pendapatan bunga dan dividen yang mencapai Rp1,6 triliun atau 53,6% dari total pendapatan, serta pendapatan premi bersih yang meningkat 71,1% menjadi Rp834,6 miliar. 

Pendapatan digital BCAP tercatat Rp284,4 miliar, pasar modal Rp173,2 miliar, pembiayaan keuangan syariah Rp29,9 miliar, dan pendapatan operasional lainnya Rp33,4 miliar.

Laba bersih BCAP juga mencatat kenaikan 30,6% menjadi Rp153,7 miliar, dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp137,5 miliar. 

Pertumbuhan ini menunjukkan fundamental perusahaan semakin kuat dan menunjukkan kapasitas BCAP dalam mengelola portofolio bisnis multi-sektor secara efektif. Dengan kinerja keuangan yang kokoh, BCAP mampu menghadapi tantangan pasar dan memanfaatkan peluang investasi di berbagai lini bisnis.

Neraca dan Kontribusi Unit Bisnis

Dari sisi neraca, total aset konsolidasi BCAP naik menjadi Rp30,1 triliun dari Rp29,5 triliun pada akhir 2024, dengan total liabilitas Rp24,1 triliun dan total ekuitas Rp6 triliun.

Unit bisnis perbankan masih menjadi tulang punggung pendapatan BCAP, dengan MNC Bank menyumbang 43,3%, disusul MNC Life 28,7%, MNC Insurance 8,2%, MNC Sekuritas 5,8%, MNC Finance 5,7%, MNC Leasing 4,3%, MNC Teknologi Nusantara 3,3%, FM Digital Solution 0,4%, dan MNC Asset Management 0,3%.

Masuknya BCAP dalam daftar FTSE Global Equity Index kategori Micro-Cap periode September 2025 menegaskan pengakuan global terhadap fundamental perusahaan yang kuat. 

Pencantuman ini meningkatkan eksposur BCAP di mata investor internasional dan membuka peluang untuk perluasan basis investor, sekaligus memperkuat citra perusahaan sebagai entitas dengan kinerja konsisten dan transparan.

Pertumbuhan Lini Perbankan dan Multifinance

Di lini perbankan, PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) mencatat pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 12% menjadi Rp1,2 triliun, dengan laba bersih Rp60,4 miliar atau naik 22,1%. 

Total aset MNC Bank tumbuh menjadi Rp20,5 triliun dengan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 24,5%, jauh di atas ketentuan minimum regulator, sementara rasio kredit bermasalah membaik dengan NPL gross 4,0% dan NPL net 2,8%.

Kinerja positif juga terlihat pada sektor multifinance. MNC Finance meraih penghargaan The Excellent Performance Multifinance Company untuk kategori aset Rp1–5 triliun, sedangkan MNC Leasing memperoleh predikat The Best Multifinance Company lima tahun berturut-turut untuk kategori aset Rp500 miliar–Rp1 triliun. 

Penghargaan ini menjadi bukti pengelolaan aset yang solid serta manajemen risiko yang efektif, sekaligus meningkatkan reputasi perusahaan di industri multifinance.

Inovasi Digital dan Asuransi Memperkuat Portofolio

Di sektor digital, PT MNC Teknologi Nusantara (MTN) melalui platform MotionPay dan payment gateway FLASH memperkuat kolaborasi B2B dengan Jatelindo dan Jalin, serta ekspansi layanan remitansi internasional melalui kemitraan KirimUang.com. 

Volume transaksi MTN melonjak hingga 714,9 juta, menunjukkan adopsi teknologi digital yang signifikan dan potensi pertumbuhan bisnis fintech BCAP.

Sementara itu, MNC Sekuritas terus memperluas basis investor melalui aplikasi MotionTrade yang kini hadir dengan Dual Version Interface untuk pemula dan investor berpengalaman, melayani lebih dari 234.000 klien hingga September 2025. 

Di bisnis asuransi, MNC Insurance dan MNC Life memperkuat layanan melalui kemitraan strategis dan pencapaian pertumbuhan Gross Written Premium hingga 81%.

Partisipasi MNC Life dalam Festival Serempak 2025 di Bengkulu menunjukkan komitmen perusahaan terhadap perlindungan masyarakat dan keterlibatan sosial, memperkuat citra positif perusahaan sekaligus mendukung misi keberlanjutan.