Anak Kejang Saat Demam

Panduan Lengkap Tangani Anak Kejang Saat Demam Agar Tetap Aman

Panduan Lengkap Tangani Anak Kejang Saat Demam Agar Tetap Aman
Panduan Lengkap Tangani Anak Kejang Saat Demam Agar Tetap Aman

JAKARTA - Kejang demam sering membuat orangtua panik, meski kondisi ini umumnya tidak berbahaya. 

Dokter Kamajaya Mulyana menjelaskan, kejang terjadi akibat naiknya suhu tubuh secara cepat, bukan karena infeksi otak atau masalah saraf serius. Anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun paling rentan mengalami kondisi ini. 

Ciri khasnya antara lain tubuh kaku atau bergetar, bola mata berputar ke atas, dan durasi kejang biasanya beberapa detik hingga dua menit.

Selain itu, kejang demam sederhana hanya terjadi sekali dan berlangsung singkat, sehingga umumnya tidak meninggalkan dampak jangka panjang. 

Orangtua tetap harus waspada jika kejang berlangsung lebih dari lima menit, terjadi berulang dalam 24 jam, atau hanya mengenai satu sisi tubuh, yang dikategorikan sebagai kejang demam kompleks. Gejala tambahan seperti kulit kebiruan, kesulitan bernapas, atau penurunan kesadaran harus segera ditangani di rumah sakit.

Langkah Pertolongan Saat Anak Kejang

Saat anak mulai kejang, orangtua dianjurkan tetap tenang dan menempatkan anak dalam posisi aman. Posisi miring ke kiri membantu menjaga saluran napas tetap terbuka dan mencegah tersedak air liur atau muntahan. 

Hindari memaksa membuka mulut atau memasukkan benda apa pun karena bisa melukai anak. Setelah kejang berhenti, berikan obat penurun panas sesuai dosis, seperti parasetamol atau ibuprofen, serta kompres hangat di ketiak atau lipatan paha.

Jika kejang berlangsung lebih dari lima menit atau disertai kesulitan bernapas, segera bawa anak ke rumah sakit. Tenang saat menghadapi kondisi ini memudahkan orangtua menolong anak dengan cepat dan tepat. 

Dokter Kamajaya menekankan, respons orangtua yang tenang adalah kunci agar langkah pertolongan efektif dan risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Pencegahan Kejang Demam Berulang

Kontrol suhu tubuh anak sejak awal demam sangat penting untuk mencegah kejang berulang. Saat suhu mencapai 38 derajat Celsius, berikan obat penurun panas sesuai petunjuk dokter dan gunakan kompres air hangat. 

Air hangat membantu membuka pori-pori dan menurunkan suhu tubuh secara alami. Pastikan anak cukup minum dan beristirahat, serta hindari pakaian terlalu tebal agar suhu tidak meningkat lebih cepat.

Untuk anak dengan riwayat kejang demam sebelumnya, dokter biasanya meresepkan obat diazepam suppositoria yang diberikan lewat anus untuk mencegah kejang berulang. 

Penggunaan obat atau terapi alternatif tanpa konsultasi dokter tidak dianjurkan, karena setiap anak memiliki kondisi yang berbeda. Langkah pencegahan ini membantu mengurangi frekuensi kejang dan memastikan tubuh anak tetap stabil selama demam.

Risiko Menurun Setelah Usia Lima Tahun

Kejang demam umumnya tidak meninggalkan dampak permanen pada otak dan sebagian besar anak akan sembuh total seiring bertambahnya usia. Setelah usia lima tahun, sistem saraf anak cenderung lebih matang sehingga risiko kejang demam berulang menurun secara signifikan. 

Orangtua dianjurkan tetap memantau kondisi anak saat demam dan menjaga pola hidup sehat agar anak lebih kuat menghadapi perubahan suhu tubuh.

Selain itu, pemahaman orangtua mengenai gejala, tanda bahaya, dan langkah pertolongan membantu anak tetap aman saat mengalami kejang. 

Penerapan langkah sederhana seperti posisi aman, pemberian obat sesuai dosis, dan penggunaan kompres hangat mampu membuat anak lebih nyaman dan mengurangi kekhawatiran orangtua. Dengan penanganan yang tepat, kejang demam bisa dihadapi tanpa panik dan risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index